Belajar dari Nabi Ibrahim dan Istri-istrinya

Teman2 mau berbagi khutbahnya Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz dalam khutbahnya sholat Idul Adha di Taipei Main Stasiun, karena berbahasa Indonesia,
Beliau berpesan 3 hal :
1. Jadilah laki2 seperti Nabi Ibrahim As.
2. Jadilah wanita seperti Sarah, istri Ibrahim As.
3. Jadilah wanita seperti Siti Hajar, istri Ibrahim As.

Penjelasan :

1. Karena beliau, kota mekah terbetuk dan sampai sekarang menjadi tempat ibadah buat smua muslim sedunia. dulunya hanya padang pasir, tanpa makhluk satupun.

2. Istri nabi Ibrahim As. yang pada jaman dimana Rajanya punya penyakit gila yaitu selalu menyukai istri2 orang, bukan menyukai gadis atau orang yg belum menikah.
Sarah dipanggil oleh raja, dan raja mau berbuat tidak sopan, ketika raja menyentuh Sarah, Sarah menampar raja tersebut sampai pingsan. setelah raja sadar, mau melakukan lagi, ditampar lagi dan pinsan lagi, kejadian ini berlangsung 3 kali. melihat kegigihan Sarah mempertahankan dirinya dan keberanian Sarah kepada seorang raja, akhirnya raja memberikan budak yang bernama Siti Hajar sebagai temannya. karena pada saat tersebut Sarah belum punya anak, akhirnya Siti Hajar dinikahkan dengan nabi Ibrahim As. dan dari pernikahan ini lahirlah Ismail As. yang merupakan garis lurus keturunan Nabi Muhammad Saw. kemudian Sarah pun hamil dengan melahirkan Ishaq As. kesimpulannya no 2 adalah jangan jadi wanita yang mudah menyerah dan dalam membela diri dan Agama Allah tirulah apa yang dilakuakn Sarah. jadilah wanita2 seperti Sarah.

3. Ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim As. untuk membawa istrinya Hajar dan anaknya Ismail As. kepadang pasir tanpa makanan dan air, Siti hajar hanya bertanya apakah ini atas kehendakmu atau kehendak Allah, Ibrahim As menjawab ini perintah Allah, maka dengan Ikhlash menerimanya dan Ibrahim meninggalkannya berdua dengan Ismail as. yang masih bayi dan butuh menetek tanpa makanan dan tanpa air dan sangat panasnya. ketika Ismail nangis minta minum dan lapar, Siti Hajar berlari dari satu bukit ke bukit lain, dari shofa dan marwah (kita kenal dengan salah satu rukan Haji = sa’i), sehingga Allah memberikan sumber air yang sampai sekarang kita kenal air zam-zam, ketika ada air, burung2 mulai berdatangan untuk minum, dan sdikit demi sdikit ada orang yang mengetahui dan akhirnya banyak orang berdatangan, sehingga sampai sekarang menjadi mekah yang penuh dengan penduduk dan menjadi tempat mulia buat semua muslim diseluruh dunia.

kesimpulannya, jadilah wanita seperti Siti Hajar yang dengan penuh keikhlasan dan kesabarannya mentaati kehendak Allah dan tidak pernah menyerah untuk mendapatkan sesuatu demi anaknya. dan dari rahim beliau pula lahirlah orang yang sangat hebat dan sampai generasi Nabi Muhammad SAW.

jangan pernah melihat seseorang dari garis keturunan, dari orang kaya atau orang yang berkuasa. karena Nabi kita pun adalah bergaris keturunan budak, tapi dari rahim seorang budak bisa lahir seseorang yang sangat mulia dan sangat berjasa pada kita, sehingga kita mengenal Allah dan Islam.

semoga bermanfaat..

(copas dari Mbak Nikmah)